Pages

Minggu, 09 Oktober 2011

Sarana dan Prasarana Pendukung KOPKAN PANTAI MADANI

Sarana dan prasarana pendukung kelancaran usaha dari aktivitas usaha koperasi sebagai berikut:
1.        Komunikasi
Kemudahan komunikasi saat ini adalah berkat peranan Telkomsel dan Indosat yang telah menyediakan jaringannya di wilayah kerja Kopkan Pantai Madani untuk memudahkan berkomunikasi terutama untuk telepon seluler. Disamping itu,melalui jasa pendamping (Yayasan Laksana Samudera) Kopkan Pantai Madani telah memiliki email untuk berkomunikasi di dunia internet.
2.        Transportasi
Jarak tempuh daerah kerja Kopkan Pantai Madani ke pusat desa ±7 km, ke pusat kecamatan ±45 km sedangkan ke pusat kabupaten ±65 km.
Sedangkan prasarana jalan untuk transportasi hingga ke daerah kerja Kopkan Pantai Madani telah dilengkapi dengan jalan semenisasi sehingga memudahkan dalam transportasi. Hanya saja untuk sarana transportasi reguler tidak tetap (kadang ada kadang tidak) sehingga masyarakat lebih sering menggunakan kenderaan pribadi (kenderaan roda dua) untuk melakukan aktivitas.
3.        Listrik
Kebutuhan listrik sangat penting untuk mendukung aktivitas koperasi. Hingga saat ini jaringan listrik PLN di daerah kerja Kopkan Pantai Madani belum ada. Untuk melakukan kegiatan koperasi masih menggunakan tenaga diesel sendiri.
4.        Air Bersih
Kondisi ketersediaan air bersih di daerah kerja Kopkan Pantai Madani masih belum memadai. Untuk kesehariannya masyarakat menggunakan air hujan untuk air minum dan air sumur tanah digunakan untuk kebutuhan lainnya seperti mandi, mencuci dan sebagainya.
Sedangkan kondisi air sumur tanah berwarna coklat kehitaman dan berasa payau karena dipengaruhi oleh salinitas yang cukup tinggi.
Disamping itu, ketersediaan es sebagai kebutuhan yang sangat penting bagi nelayan masih belum ada. Es diperoleh dari Tanjungbalai Karimun yang dipasok oleh penampung ikan koperasi.
5.        Kantor dan Tempat Usaha
Kopkan Pantai Madani telah memiliki bangunan kantor sendiri namun tidak permanen sedangkan status tanah sebagai tapak kantor masih berstatus sewa. Untuk usaha perdagangan BBM dibangun gudang BBM yang masih sederhana dan hanya dilengkapi dengan tangki penampung BBM berkapasitas 5000 liter dari tangki fiber.
Untuk usaha perdagangan suku cadang dengan memanfaatkan bangunan kios yang disediakan Pemerintah Daerah dan berstatus sewa.
Untuk usaha penampungan ikan, koperasi memanfaatkan fasilitas yang disediakan penampung ikan koperasi berupa bangunan sederhana atas air karena di daerah kerja koperasi belum ada bangunan PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan) yang disediakan pemerintah maupun bangunan milik koperasi sendiri.(miswadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar