Pages

Rabu, 16 Mei 2012

MAHASISWA PSIL UR 2011 PRAKTIKUM DI DAS SAIL PEKANBARU, RIAU


MISWADI
Environmental Science of Riau University, Pekanbaru
Praktikum Tanggal 8 dan 14 Januari 2012



Pengantar
Setiap semester, mahasiswa PSIL UR yang menekuni mata kuliah Pengantar Ilmu Lingkungan harus melaksanakan kegiatan praktikum lapangan. Kali ini praktikum dilaksanakan pada DAS Sail sebagai kelanjutan dari praktikum DAS Sail sebelumnya untuk memantau dan mengamati kualitas perairan DAS SAIL. Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum didampingi oleh Prof. Dr. Adnan Kasry sebagai dosen pengasuh mata kuliah Pengantar Ilmu Lingkungan dibantu oleh staff secretariat PSIL UR dan Asisten Laboratorium Ekologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru.

Praktikum dilaksanakan di DAS Sail Kota Pekanbaru pada tanggal 8 Januari 2012, tempat sampling praktikum adalah di Sungai Sail Kota Pekanbaru dengan pengambilan sampel pada 5 stasiun sampling. Waktu pengambilan sampel dilakukan pada pukul 10.00 – 13.00 WIB. Pengambilan sampel untuk pengukuran parameter dilakukan secara insitu (langsung di lokasi) dan eksitu (laboratorium). Laboratorium yang digunakan adalah Laboratorium Ekologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru. Praktikum di laboratorium dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2012.

Sungai Sail merupakan salah satu sungai yang berada di Kota Pekanbaru. Sungai Sail mengalir melewati empat kecamatan yaitu Kecamatan Lima Puluh, Sail, Tenayan Raya dan Bukit Raya. Luas wilayah dari empat kecamatan ini adalah 200,62 km2 (31,68%) dari total luas wilayah Pekanbaru sebesar 632,26 km2. Jumlah penduduk pada tahun 2010 untuk empat kecamatan tersebut sebesar 277.840 jiwa (30,95%) dari jumlah total penduduk Pekanbaru sebesar 897.768 jiwa (BPS Kota Pekanbaru, 2011). Sementara akumalasi penduduk Pekanbaru sampai akhir 2011 sudah mencapai 922.328 jiwa terdiri dari 476.521 laki-laki dan 445.804 perempuan (Anonim, 2011).

Tujuan & Manfaat
Tujuan : untuk mengetahui dan memantau kualitas perairan Sungai Sail baik secara fisika, kimia maupun biologi.

Manfaat : dapat memberikan informasi data kualitas perairan Sungai Sail baik bagi masyarakat setempat maupun pemerintah sehingga dapat mempermudah dalam melakukan pengelolaan, pemanfaatan dan pengembangan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sail.

Metodologi
Pengukuran terhadap parameter kualitas perairan meliputi: fisika, kimia dan indikator biologi.

Parameter fisika meliputi: suhu, kecepatan arus, kecerahan, kekeruhan, dan residu tersuspensi (TSS). Parameter kimia yang diukur meliputi: dissolved oxygen (DO), chemical oxygen demand (DOD), nitrat, phosfat, dan derajat keasaman (pH).Untuk indicator biologi meliputi: plankton dan makrozobenthos.


Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bahan dan alat untuk pengukuran parameter fisika, kimia dan indikator biologi. Alat tambahan lainnya berupa alat tulis, camera digital dan GPS.

Bahan dan alat untuk pengukuran parameter secara insitu
Parameter
Bahan dan Alat
Metode
1
Kedalaman
Meteran dengan pemberat
Potensiometrik
2
Kecepatan arus
Current dradge, stop watch
Pengapungan
3
Kecerahan
Sechi disk, meteran
Pemantulan Cahaya
4
Salinitas
Hand refraktrometer
Potensiometrik
5
Bau
-
Organoleptik
6
Warna
-
Organoleptik
7
Dissolved Oxygen
DO meter
Potensiometrik
8
Suhu
Thermometer
Pemuaian
9
pH
pH meter
Potensiometrik

Bahan dan alat untuk pengukuran parameter secara eksitu
No
Parameter
Bahan dan Alat
Metode
1
Kekeruhan
Sampel air, turbidimeter
Turbidimetrik
2
TSS
Sampel air, cawan berdiameter 90 cm, oven pemanas 1050C, desikator, cawan goach, kertas filter, ejana isap, timbangan
Gravimetrik
3
COD
Pengambilan sampel air:
Sampel air, botol kaca, pipet tetes, H2SO4, Kertas pH, ice box
Titrimetrik
4
Nitrat
Pengambilan sampel air:
Sampel air, botol kaca, pipet tetes, H2SO4, Kertas pH, ice box
Analisis:
Kertas saring whatman, pompa vacuum, gelas piala, NaCl, H2SO4, brucin sulfat, larutan standar, spektrofotometer
Brucin-sulfat
5
Phosfat
Pengambilan sampel air:
Sampel air, botol kaca, batu es, ice box
Analisis:
Kertas saring whatman, pompa vacuum, gelas piala, SnCl2, glycerol, larutan standar, spektrofotometer
Satnnous chloride
6
Plankton
Pengambilan sampel:
Ember, sampel air, plankton net, lugol/formalin 4%, pipet tetes, botol sampel
Analisis:
Mikroskop, pipet tetes, buku identifikasi plankton
Identifikasi
7
Makrozoobenthos
Pengambilan sampel:
Petersen dradge/eckmand grab, subtract sampel, plastic, formalin 10%
Analisis:
Saringan, mikroskop dissecting, buku identifikasi
Identifikasi

 
Dengan menggunakan metode survey, air Sungai Sail yang telah bercampur dengan limbah sekitar buangan limbah domestik masyarakat dan pemukiman serta pasar dijadikan objek yang diteliti sehingga diperoleh data yang akurat dan bermanfaat. Pengambilan sample dengan penentuan stasiun sampling.



Sampel berupa sampel air dan substrat diambil pada setiap stasiun sebanyak satu kali ulangan dan dilakukan pengukuran secara insitu (langsung) dan eksitu (laboratorium). Pengukuran secara insitu terhadap sampel diantaranya: kedalaman, kecepatan arus, kecerahan, salinitas, bau, warna, dissolved oxygen (oksigen terlarut), suhu dan pH (derajat keasaman). Sedangkan pengukuran secara eksitu terhadap sampel yaitu kekeruhan, nitrat, phosfat, Total Suspended Solid (TSS) dan Chemical Oxygen Demand (COD).

Teknik pengukuran terhadap parameter menggunakan beberapa cara, yaitu: Potensiometrik (mengukur kedalaman, dissolved oxygen dan pH), Pengapungan (mengukur kecepatan arus), Pemantulan Cahaya (mengukur kecerahan), Organoleptik (menentukan warna air dan bau), Pemuaian (mengukur suhu), Turbidimetrik (mengukur kekeruhan), Gravimetric (menentukan total suspended solid), Titrimetrik (menentukan Chemical Oxygen Demand), Brucin-Sulfat (menentukan konsentrasi Nitrat), Stannous Chloride (menentukan konsentrasi Phosfat) dan Identifikasi (menentukan jumlah plankton dan makrozoobenthos).

Kondisi penduduk yang relatif padat pada empat kecamatan yang dilewati oleh Sungai Sail memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pencemaran Sungai Sail. Letak Sungai Sail yang hanya satu-satunya anak Sungai Siak yang berada di kawasan tersebut menyebabkan Sungai Sail sangat rentan terhadap tempat pembuangan limbah aktivitas masyarakat.

Sungai Sail berada dalam wilayah pemukiman padat aktivitas, namun pengelolaan dan pelestarian sungai dari tahun ke tahun belum seperti yang diharapkan. Sebelumnya, Pemko Pekanbaru melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2000 tentang kebersihan, bahwa pemerintah akan menindak tegas dan memberikan sanksi bagai siapa saja yang membuang limbah sembarangan ke sungai. Namun sampai pada saat penelitian ini dilakukan, Sungai Sail hanya digunakan masyarakat sebagai tempat pembuangan limbah dari berbagai macam aktivitas baik secara langsung maupun tidak langsung.(msd.pekanbaru).

peserta praktikum: miswadi-raden.hasan.basori-gusnan.suryadi-sujarna-gendraya.rohaini-reno.firdaus-aidil.fitriyadi-risqiana.dani-rinette.visca-yayuk.srirejeki-hendra.wirman-sugeng.abriyanto-muhibbin.annas-fuadhy.harwan-nurdin.nashrul.haq

Referensi

Anonim, 2011. 13 Ribu Lebih Pendatang Serbu Pekanbaru. Riau News. http://www.riaunews.com/spot/?p=1411 [tanggal akses: 19-02-2012].

BPS Pekanbaru, 2011. Pekanbaru Dalam Angka 2011. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekanbaru. http://bappeda.pekanbaru.go.id/berita/452/pekanbaru-dalam-angka-pda/ [tanggal akses: 19-02-2012].






2 komentar:

  1. BPS Pekanbaru, 2011. Pekanbaru Dalam Angka 2011. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekanbaru. http://bappeda.pekanbaru.go.id/berita/452/pekanbaru-dalam-angka-pda/ [tanggal akses: 19-02-2012].

    BalasHapus