Pages

Senin, 03 Oktober 2011

GREEN ECONOMY: Paradigma Baru Pembangunan

Pekanbaru, 03 Oktober 2011

[Focus Group Discussion: PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN EKONOMI HIJAU; Kementerian Negara Lingkungan Hidup]

Ideologi ekonomi politik dunia bagian timur yang memegang aliran sosialisme (lebih diperankan oleh komunisme) banyak dilakukan oleh Eropa Timur dan Cina. Ideologi ini dimotori oleh Karl Marx dan F. Engels, telah runtuh sekitar tahun 1980-an pasca perang dingin di era tersebut.

Di satu sisi lain, ideologi ekonomi politik dari dunia bagian barat lebih dikenal liberalisme (dan juga neoliberalisme) terutama banyak dilakukan oleh Eropa Barat dan Amerika telah menunjukkan kerusakan terhadap sumberdaya alam karena lebih mementingkan pertumbuhan ekonomi. Aliran ini dimotori oleh Adam Smith dan David Ricardo. Sebenarnya aliran sudah mulai runtuh sejak Amerika digoncang krisis ekonomi.

Masyarakat dunia mulai memikirkan alternatif ekonomi baru yang lebih mampu menjamin keberlanjutan sumberdaya. Kerangka berpikir dari green economy ini adalah tidak menggantikan sustainable development akan tetapi sustainable development merupakan roh dari green economy.

Pembahasan tentang green economy di Indonesia dimotori oleh Kementerian Lingkungan Hidup dengan melakukan serangkaian kegiatan FGD (focus group discussion) di sejumlah wilayah di Indonesia. Kegiatan FGD di Pekanbaru merupakan FGD kedua yang diselenggarakan untuk wilayah Sumatera.

Dengan mengambil lokasi pertemuan di Hotel Aston City, Pekanbaru tanggal 3 Oktober 2011, kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 14.00 WIB. Peserta yang menghadiri diantaranya: PPE Regional Sumatera, BP Migas Riau, Prof. Dr. T. Dahril, MSc (Balitbang Provinsi Riau), Ir. Dedy Irianto, MSi (Setbakorluh Provinsi Riau), Sopyan Hadi (Balitbang Kabupaten Bengkalis), Prof. Dr. Zulfan Saam (Ketua Prodi Ilmu Lingkungan PPs Universitas Riau), PT Chevron Pacifik Indonesia, PT Indah Kiat Perawang, PT Inhutani IV, PTPN V, Dr. Sopyan Siregar (PS ITK UR), Suhaimi (Pembudidaya Perikan Kabupaten Kampar), Ir. Askardiya R. Patrianov (Dinas Peternakan Provinsi Riau), Ir. Parengrengi, MSi (Sentrapotek Lemlit UR), dan Yayasan Laksana Samudera. Banyak juga peserta yang tidak menghadiri diantaranya Walhi Riau, PT RAPP dan lain-lain.

Narasumber pada kegaiatan ini adalah Asisten Deputi Urusan Ekonomi Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup; Dr.  Ir. M. Fauzi Sutopo, MS (team leader green economy) dan Dr. Suardi Tarumun (akademisi Universitas Riau).

Melalui pemaparan ketiga narasumber, masing-masing peserta diberikan kesempatan untuk menanggapi bahkan menceritakan pengalaman masing-masing dalam kiprah kegiatannya secara bergiliran dan diarahkan oleh moderator Bapak Arief Anshori. Namun demikian, masing-masing peserta dapat memberikan tanggapan lebih dari satu kali. Apa yang disampaikan peserta dirangkum dalam kesimpulan sementara kegiatan. Menjelang akhir diskusi, masing-masing narasumber memberikan tanggapan terhadap apa yang telah disampaikan peserta.

GREEN ECONOMY: “mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi tidak berdampak terhadap degradasi kualitas lingkungan”

Tujuan FGD ini: (1) memetakan semua faktor eksternalitas dalam pembangunan berbagai sektor unggulan sesuai koridor ekonomi Sumatera, (2) mengurangi mekanisme dan antar hubungan antara stakeholder dalam menyikapi pengembangan dan penerapan ekonomi hijau berbasis koridor ekonomi Sumatera, dan (3) menyediakan informasi hasil FGD melalui halaman “ekonomi hijau” dalam website Kementerian Negara Lingkungan Hidup.(miswadi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar