LANGGA QODRINA (0810247941). Valuasi Ekonomi Ekosistem
Mangrove di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis Provinsi
Riau (Dibawah Bimbingan Prof. DR. Ir. Rasoel Hamidy, MS dan Prof. DR. Ir.
Zulkarnaini, M.Si).
RINGKASAN
Penelitian
mengenai valuasi ekonomi ekositem mangrove di Desa Teluk Pambang Kecamatan
Bantan Kabupaten Bengkalis dilatar belakangi oleh terdapatnya sumberdaya
ekosistem mangrove seluas 498 hektar yang memiliki potensi yang besar dan
dilakukannya berbagai pemanfaatan yang terhadap sumberdaya tersebut. Aktifitas
pemanfaatan ekosistem mangrove yang dilakukan secara terus menerus menimbulkan
kekhawatiran akan terjadinya pemanfaatan yang berlebihan (over exploitation) ekosistem mangrove sedangkan nilai total potensi
ekonomi yang dimiliki ekosistem mangrove belum diketahui. Berdasarkan alasan
ini, maka penting dilakukan penelitian mengenai valuasi ekonomi ekosistem
mangrove di Desa Teluk Pambang sehingga dapat diketahui nilai total ekonomi
yang ada. Nilai ekonomi total tersebut selanjutnya dipergunakan untuk mengetahui
tingkat optimalisasi pemanfaatan sehingga dapat memberikan gambaran pola
pengelolaan yang sesuai. Manfaat yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bahan
acuan dalam rencana pengelolaan ekosistem mangrove daerah tersebut serta
sebagai acuan dalam setiap aktifitas pemanfaatan yang akan dilakukan pada
ekosistem mangrove tersebut sehingga tidak terjadi penurunan luasan, fungsi dan
peranan kawasan mangrove.
Penelitian
ini berlangsung dari Juli 2011 hingga September 2011 dengan menggunakan metode
survey untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap mengenai kondisi
ekosistem mangrove dan aktifitas pemanfaatan yang ada. Pengambilan sampel
dilakukan pada 5 titik sampling yang berbeda-beda, sedangkan untuk data sampel
wawancara diambil 100 orang responden yang diambil utnuk mewakili masyarakat
untuk dianalisis. Analisis data dilakukan berdasarkan metode valuasi ekonomi
lingkungan yang mengacu pada Harahab (2010) yaitu dengan menghitung nilai
ekonomi total (use value dan non use value). Use value (nilai manfaat) terdiri atas nilai manfaat langsung,
nilai manfaat tidak langsung dan nilai pilihan, sedangkan non use value didasarkan atas perhitungan nilai keberadaan.
Hasil
yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ekosistem mangrove Desa
Teluk Pambang memiliki potensi sumberdaya langsung yang sangat tinggi. Nilai
ekonomi total yang didapat dari hasil analisis sebesar Rp. 1.409.454.390,18/ha/tahun
dengan proporsi nilai ekonomi langsung sebesar 95%, nilai ekonomi tidak
langsung 4%, nilai pilihan 0,010% dan nilai keberadaan 0,002% sehingga untuk
ekosistem mangrove seluas 498 hektar mencapai Rp. 701.908.286.316,65 miliar per
tahun. Berdasarkan proporsi nilai tersebut terlihat bahwa potensi ekonomi
ekosistem mangrove sangat tinggi, sehingga dapat dilakukan pemanfaatan
sumberdaya.
Sesuai
dengan total nilai ekonomi tersebut, aktifitas pemanfaatan yang sudah dilakukan
hanya sebesar 0.035% per tahun yang terdiri atas penebangan kayu log (0.032%)
dan penangkapan biota fauna mangrove (0.035%). Dari nilai ini dibuat analisis
optimalisasi pemanfaatan untuk menghindari degradasi luasan ekosistem mangrove
yang terbagi atas 3 alternatif yang mana alternatif ini dibuat berdasarkan
pemanfaatan penebangan kayu log yang mana pemanfaatan ini dapat menyebabkan
penurunan luasan ekosistem mangrove. Alternatif pemanfatan yang memberikan
nilai ekonomi tertinggi adalah alternatif III dengan pola pemanfaatan 10%(pemanfaatan)
- 90%(pelestarian) dimana aktifitas pemanfaatan 10% yang merupakan penebangan
kayu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan setempat dan bukan untuk kebutuhan
industri.
Sesuai
dengan hasil perhitungan optimalisasi tersebut, maka model pengelolaan yang
sesuai dilakukan adalah model pelestarian kawasan dengan pola prioritas
keberlanjutan dan jasa lingkungan dengan tujuan tercapainya fungsi jasa lingkungan
dan aktifitas pemanfaatan dapat dijalankan sehingga tercipta manfaat lingkunngan
yang dapat memberikan nilai ekonomi yang berasal dari kelestarian lingkungan.
Alternative pengelolaan yang dapat diterapkan adalah pengelolaan lingkungan
berkelanjutan yang berbasis masyarakat.
Oleh
karena ekosistem mangrove memiliki nilai fungsi yang sangat beragam dan
perhitungan dalam penelitian ini terbatas, dimana belum diidentifikasi nilai
fungsi mangrove sebagai penyedia nutrien, penyerap karbon dan nilai pilihan
untuk kepentingan ekowisata. Diharapkan untuk selanjutnya dapat dilakukan
perhitungan untuk fungsi tersebut dan kajian terhadap nilai produk domestik
regional dari hasil sektor kehutanan mangrove.
Sumber:
Qodrina, L., 2012. Valuasi Ekonomi
Ekosistem Mangrove di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis
Provinsi Riau. Tesis. Program
Pascasarjana Universitas Riau. Pekanbaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar