Pages

Jumat, 12 April 2013

Perkembangan Koperasi Perikanan Pantai Madani 2001-2012

Tiga Hal Untuk Melihat Perkembangan Koperasi
oleh: Miswadi (Mangrove Research Institute)


Perkembangan koperasi dapat dilihat dari perkembangan jumlah keanggotaan, perkembangan pendapatan usaha, asset maupun prestasi-prestasi yang diperoleh koperasi selama menjalankan aktivitasnya. Perkembangan ini mampu mencerminkan baik buruknya kiprah koperasi di tengah-tengah masyarakat dan dalam gerakan perkoperasian yang didorong oleh pemerintah untuk menopang perekonomian nasional.

1. Perkembangan keanggotaan

Perkembangan keanggotaan koperasi dapat menunjukkan penerimaan masyarakat akan hadirnya koperasi sehingga masyarakat dapat terlibat dalam keorganisasiannya atas dasar kesadaran atau motivasi minat usaha. Perkembangan keanggotaan Koperasi Perikanan Pantai Madani disajikan pada grafik berikut.

Grafik Perkembangan Keanggotaan Koperasi Tahun 2001-2012

Sumber: Laporan Tahunan Koperasi Perikanan Pantai Madani, 2001-2012

Dari grafik yang ditampilkan pada Gambar 2 tersebut menunjukan bahwa perkembangan jumlah keanggotaan koperasi belumlah secara signifikan menunjukkan minat masyarakat untuk terlibat dalam berkoperasi. Pada saat didirikan pada tahun 1999, koperasi ini beranggotakan sejumlah 25 orang masyarakat nelayan. Kemudian pada saat memulai pengoperasian usaha pada tahun 2001, anggota koperasi mulai bertambah menjadi 31 orang. Kemudian terus meningkat hingga tahun 2005 menjadi 54 orang, selanjutnya mengalami penurunan. Hingga tahun 2012, anggota koperasi bertahan pada jumlah 43 orang.

Koperasi Perikanan Pantai Madani lebih mementingkan kualitas dalam keanggotaan bukan kuantitas. Dalam artian bahwa jumlah nelayan yang semestinya menjadi anggota koperasi adalah secara signifikan menunjukan peningkatan pendapatan usaha. Nelayan yang menjadi anggota koperasi seharusnya menjual ikan hasil tangkapan kepada koperasi sehingga mampu menjadikan koperasi berkembang dalam perolehan pendapatan usaha.

Hal ini didasarkan pada sering terjadi ketidakkonsistenan anggota koperasi dalam menjual ikan hasil tangkapannya kepada koperasi. Pada musim-musim tertentu atau pada jenis-jenis ikan tertentu, terdapat anggota yang menjual ikan tidak kepada koperasi tetapi pada tengkulak lain yang ada di area kerja koperasi. Hal inilah yang menjadikan koperasi memberlakukan kebijakan ketat dalam menerima keanggotaan baru, sehingga nelayan yang mengajukan diri menjadi anggota koperasi adalah nelayan yang secara sadar memahami bahwa koperasi mampu menjadi wadah dalam meningkatkan perekonomian anggota terutama dalam memasarkan produk hasil tangkapan ikan nelayan.

2. Perkembangan perolehan usaha

Perkembangan usaha koperasi ditunjukkan pada perolehan pendapatan dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan penjualan barang dan jasa pada koperasi ini diantaranya adalah dari penjualan ikan, penjualan barang-barang suku cadang dan umum, penjualan bahan bakar minyak dan pendapatan jasa simpan pinjam. Perkembangan pendapatan usaha koperasi ditunjukkan pada grafik berikut.

Grafik Perkembangan Pendapatan Usaha Koperasi Tahun 2001-2012
Sumber: Laporan Tahunan Koperasi Perikanan Pantai Madani, 2001-2012

Dari grafik yang disajikan terlihat bahwa perolehan pendapatan usaha sejak 2001 terus mengalami peningkatan hingga tahun 2005. Mulai tahun 2006 terus mengalami penurunan hingga tahun 2009. Kemudian mulai meningkat kembali hingga tahun 2012. Selama 2001-2012, puncak perolehan pendapatan tertinggi adalah pada tahun 2005 sebesar Rp 1.501.118.108,-

3. Perkembangan asset

Perkembangan total asset koperasi setiap tahunnya dapat dilihat pada penyajian laporan neraca koperasi. Meskipun peningkatan ataupun penurunan total asset koperasi tidaklah menunjukkan perolehan pendapatan usaha yang juga mengalami peningkatan. Peningkatan asset koperaasi tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatan usaha tetapi juga dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah kewajiban (hutang) dan pertambahan simpanan anggota. Namun yang lebih besar mempengaruhi adalah dari aspek kewajiban (hutang) koperasi. Untuk melihat perkembangan total asset Koperasi Perikanan Pantai Madani dapat dilihat dari grafik berikut.

Grafik Perkembangan Total Asset Koperasi Tahun 2001-2012
Sumber: Laporan Tahunan Koperasi Perikanan Pantai Madani, 2001-2012

Dari  grafik tersebut dapat tergambarkan bahwa perkembangan total asset koperasi senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan asset yang terjadi secara signifikan terjadi pada tahun 2004, dimana dana pinjaman MAP telah dihitung dalam keuangan koperasi sebesar Rp 250.000.000,- Sementara pada tahun 2009, terjadi penurunan asset meskipun tidak begitu besar karena pada kondisi tersebut terjadi penurunan pendapatan usaha terutama pada unit usaha perdagangan ikan dan telah terjadi kredit macet yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan usaha koperasi secara keseluruhan. (msd/12.04.2013/bds.p)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar